Selasa, 29 November 2016

Langkah-Langkah Mengaransemen Lagu dan Menampilkan Hasil Aransemen | Aransemen Vokal

Mengaransemen Lagu:

       Aransemen adalah gubahan lagu untuk orkes atau kelompok paduan musik, baik secara vokal maupun instrumental. Penataan musik atau pengerjaannya bukan sekadar perluasan teknis, namun juga menyangkut pencapaian nilai artistik yang dikandungnya. Aransemen sering disingkat Arr. Aransemen yang baik perlu latihan dan ketekunan yang terus-menerus. Seorang arranger harus mengerti tentang melodi serta karakternya, dan harmoni serta ilmunya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam membuat aransemen adalah sebagai berikut.
1. Sebuah nyanyian terdiri atas lagu dan syair. Jadi, jangan menitikberatkan lagu dengan melupakan syair. Isi syair harus menjadi titik pangkal bersama dengan lagu untuk menentukan gaya aransemen.
2. Nyanyikanlah melodi tidak hanya secara lahiriah, tetapi juga dengan hati.
    Dengarlah akor-akor yang melatarbelakanginya. Dengarkan suasana melodi dan iramanya.
3. Dalam menyusun aransemen vokal yang penting adalah bunyinya. Aransemen vokal tidak bisa dibunyikan dengan instrumen karena ambitus vokal dan alat musik berbeda.
4. Aransemen yang baik adalah hasil dari suatu perkembangan. Jangan terlalu cepat membuat aransemen sebelum sebuah aransemen benar-benar matang. Bunyi harus sama dengan apa yang diharapkan oleh komponisnya.
5. Belum tentu sebuah aransemen akan berbunyi lebih indah karena detail dan rumitnya susunan unsur-unsur musiknya. Belum tentu aransemen lima suara akan lebih bagus daripada aransemen untuk empat suara atau tiga suara. Teori harus dilakukan dengan praktik dan mengalami proses dan penyesuaian.
Langkah-langkah dalam membuat aransemen vokal, adalah sebagai berikut.
1.Wilayah Suara Manusia
       Sebelum mengaransemen vokal terlebih dahulu mengetahui wilayah suara manusia. Batas wilayah suara atas maupun bawah dapat dilampaui dengan satu atau dua nada.
2.Warna Register Suara Manusia
       Warna register suara manusia dibedakan menjadi berikut.
a. Suara dada menciptakan suasana tenang, kurang enerjik, mudah menjadikan lelah, dan biasanya lembut.
b. Suara tengah memiliki nada cemerlang, mantap, dan paling mudah untuk dinyanyikan.
c. Suara kepala memperlihatkan ketegangan yang dibutuhkan untuk mengeluarkan nada-nada, sering dipaksakan, hanya cocok untuk puncak-puncak lagu.
3.Langkah-Langkah Menyusun Arasemen Vokal (Paduan Suara)
       Perlu diperhatikan bahwa dalam menyusun aransemen paduan suara menangani empat suara yang nyata, artinya harus menyusun empat lagu yang bersama-sama mengungkapkan langkah-langkah harmonis.
Langkah-langkah mengaransemen vokal adalah sebagai berikut.
a. Nyanyikan lagu beserta syair dan carilah kesan yang diungkapkan dalam nada dan kata, suatu ajakan bersama; renungan pribadi; cerita; syukur; asmara; rasa sedih; atau gembira.
b. Perhatikan pula bunyi kata-kata seperti warna huruf hidup, dan penggunaan huruf mati yang memperkuat kesan tersebut.
Nyanyikan lagu dan perhatikan hal-hal berikut.
1) Mana tempo yang paling cocok?
2) Manakah kesatuan hitungan yang enak?
3) Di manakah letak penggalan setengah kalimat dan akhir kalimat?
4) Biasanya penggalan itu sama dengan tempat pengambilan napas, akhir baris syair atau empat ruang birama.
5) Buatlah tanda pada setiap penggalan.
6) Nama mana yang paling rendah, dan paling tinggi dalam lagu?
7) Pilihlah kuncinya hingga suara satu dapat bernyanyi dengan baik dan sekaligus di bawahnya masih terdapat ruang cukup untuk suara lainlainnya.
c. Carilah akor untuk setiap kesatuan hitungan. Misalnya, dalam irama 4/4 pada tempo sedang setiap pukulan ke-1, ke-2, ke-3, dan ke-4.
Menampilkan Hasil Arasemen
       Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam menampilkan aransemen lagu adalah sebagai berikut.
1. Pemain
       Pemain adalah orang yang akan membawakan hasil aransemen. Apabila aransemen yang kalian buat berupa aransemen vokal, bentuklah grup paduan suara sesuai jenis suara yang dibutuhkan. Pilihlah pemain yang memiliki musikalitas tinggi (tidak fals dalam bernyanyi).
2. Instrumen/Alat Musik
       Pilihlah salah satu alat musik harmonis untuk mengiringi aransemen yang kalian buat. Iringan musik dapat menambah keindahan aransemen vokal yang kalian buat.
3. Pemimpin
       Dalam menampilkan aransemen lagu dalam bentuk paduan suara dibutuhkan seorang pemimpin yang biasanya disebut konduktor.
4. Partitur
       Partitur adalah lembaran kertas yang berisi notasi musik. Dalam hal ini partitur berisi aransemen lagu yang kalian buat. Nah, setelah semua dipersiapkan saatnya kalian menampilkan di depan kelas.
 
sumber:

Sejarah Musik Zaman Kuno

Budaya Barat berakar dari kebudayaan Yunani dan Romawi. Plato dan Aristoteles adalah dua tokoh utama yang memberikan dasar filosofi barat.  Seni sastra Eropa berasal dari tradisi Yunani Kuno dan tradisi Latin (Romawi). Musik barat juga memiliki akar yang sama, walaupun mungkin tidak sejelas bidang-bidang lain seperti seni rupa, seni sastra, sejarah, filosofi dan pemerintahan. Ada banyak contoh kebudayaan dari masa Yunani dan Romawi kuno seperti misalnya karya sastra, arsitektur, seni rupa dan patung-patung kuno. Namun contoh musik dari masa tersebut amatlah jarang, hanya beberapa fragmen dari musik Yunani kuno yang kita miliki saat ini. Kita sama sekali tidak memiliki petunjuk jelas mengenai musik Romawi tetapi kita tetap dapat mengetahui melalui sumber-sumber tertulis bahwa musik memegang peranan penting di dalam kehidupan bangsa Romawi.            Ada begitu banyak teori musik. Akar dari teori musik ini adalah teori musik kuno. Dari teori musik kuno ini, kita mengenal teori dari masa abad pertengahan yang pada akhirnya merupakan bagian dari sistem filosofi yang berlaku. Untuk dapat mengerti musik abad pertengahan kita harus mengerti dulu mengenai perkembangan musik pada zaman kuno tersebut. 1.     Musik Yahudi dan Yunani Kuno (675 SM – Awal Masehi)
Dari masa prasejarah hingga kini, musik dipercayai memiliki kekuatan tertentu. Dalam tradisi Yunani kuno, musik berasal dari para dewa. Merekalah yangmenciptakan musik dan mereka juga yang memainkannya. Musik dianggap dapat menyembuhkan penyakit, memurnikan jiwa dan raga serta memiliki kekuatan ajaib di alam ini.Musik memegang peranan penting dalam upacara keagamaan seperti misalnya dalam kultus Apolo (dengan instrument lira) atau kultus Dyonisius (dengan instrument aulos). Lira dan kithara adalah instrument petik yang memiliki 5-7 senar. Aulos adalah alat musik tiup yang terdiri dari satu atau dua lidah (reed). Bangsa Yahudi dan Yunani dikenal sebagai peletak dasar seni Barat. Beberapa hal penting yang perlu dicatat mengenai kontribusi musik Yahudi dan Yunani Kuno adalah sebagai berikut:a.     Dua jenis musik ini terdiri atas dua tetrachord yang membentuk sebuah tangga nada diatonis dalam satu oktaf (dicetuskan oleh Pythagoras)
b.     Menggunakan gaya bernyanyi silabis (satu nada setiap suku kata seperti pada umumnya musik Nusantara)c.      Pada dua jenis musik ini, puisi dan tari saling erat dan menyatu dengan musik dan menyatu sebagai bentuk etis-religiusd.     Dua jenis musik ini mempunyai gaya melismatis (satu suku kata dengan menggunakan banyak nada)e.     Tangga nada dengan sistem modus yang digunakan pada musik Abad Pertengahan dan RenaissanceBagi bangsa Yunani, musik berfungsi untuk mengiringi perang, mengiringi upacara – upacara ritual kerajaan, mengiringi kegiatan – kegiatan kerajaan (upacara-upacara), dan mengiringi pertunjukkan - pertunjukkan (hiburan, drama, lomba olahraga, dan pertarung-an gladiator)Tokoh – Tokoh Musik dari Yunani:Aristoxenos, Saphokles, Aeskhykus, Pythagoras.2.     Musik Abad Pertengahan (Abad ke-5 hingga abad ke-16)
Abad pertengahan adalah zaman setelah berakhirnya Kerajaan Romawi, munculnya pengaruh keagamaan (gereja) yang sangat kuat di masyarakat, serta ditandainya perkembangan ilmu pengetahuan yang cukup  pesat.Ciri - Ciri Musik Abad Pertengahan:a.            Sebagian besar musik diciptakan untuk mengiringi kegiatan- kegiatan gereja
b.           Terjadi perubahan dalam musik, dari musik satu suara (monofonik), berkembang menjadi musik yang terdiri atas beberapa suara (Polifonik)
c.            Jenis musiknya meliputi musik vokal yang terdiri atas lagu gregorian serta lagu-lagu misa. Musik gregorian berasal dari Yahudi dengan puncak penggunaannya pada upaca-upacara misa
d.           Pada era ini ditemukan penggunaan garis paranada, tanda kunci F dan C sera ditemukannya sistem solmisasi do, re, mi, fa, so, la, si oleh seorang musisi sekaligus birawan, yaitu Guido d’Arezzo  Pada saat itu hampir seluruh karya musik hanya berbentuk melodi yang dinyanyikan dengan suara manusia sehingga zaman ini disebut zaman musik vokal. Gereja menolak alat-alat musik dalam peribadatan karena dianggap mengganggu suasana beribadat.Ketika Paus Gregorius I menjabat pimpinan gereja, mulailah diadakan reorganisasi liturgi Katholik dan dimulailah penggunaan musik gregorian sebagai musik resmi gereja Katholik. Bentuk musik gregorian berupa melodi yang dinyanyikan tanpa iringan musik sehingga tekstur lagu-lagu Gregorian lebih bersifat sakral dan hanya dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dalam ibadah keagamaan. Lagu-lagu Gregorian mampu menimbulkan suasana tenang, mampu mewakili suara gereja yang sebenarnya. Ritme lagu-lagu Gregorian sangat fleksibel, hampir tidak ada tekanan. Kebebasan ritme yang dikembangkan oleh musik Gregorian menjadikan musik Gregorian mengambang dan hanya mengandalkan improvisasi.Pada abad ini, selain berkembang musik-musik gereja ataupun lagu-lagu gregorian, juga berkembang musik keduniawan. Musik keduniawan adalah musik yang bertemakan tentang percintaan, pesta rakyat, kerajaan, dan pengiring tari ataupun drama (selain musik gereja).
Tokoh Musik Abad Pertengahan:Hans Sachs (1494-1576), Adam de la Halle (1240-1287), Guillame de Poitiers (1071-112), Wather con der Vogel Weide (1170-1230), Paus Gregorius I (592-604).
sumber:

http://olahh-olahh.blogspot.co.id/2014/02/sejarah-musik-zaman-kuno.html

Riwayat Haidup Komponis Zaman Romantik :










A. Ludwig Von Beethoven (1770 – 1827)
Lahir Desember 1770 di Bonn Jerman, ia meninggal tanggal 26 Maret 1827 di Wina Austria. Ia menamakan dirinya sebagai Pujangga Nada. Sejak usia 4 tahun dia belajar musik dibawah asuhan ayanhnya. Pada usia 17 tahun ia pergi ke Wina menemui komponis Mozart, kemudian Mozart memberi bimbingan musik kepadanya, sehingga ia dapat menjadi pemain musik yang baik danm komonis yang berbakat. Pada usia 30 tahun pendengarannya mulai berkurang, dan usia 50 tahun pendengarannya tuli sama sekali. Pada waktu ciptaannya Ninth Symphonies lahir, ia tidak mampu lagi mendengarkan hasil karyanya itu. Pada tanggal 26 Maret 1827, dia meninggal di Wina. Ia hidup dengan sangat menderita, tetapi mampu menciptakan Sonata dunia yang paling indah. Hasil ciptaannya antara lain :


- 5 buah sonata cello dan piano.
- 9 buah symfoni
- 32 sonata piano.


B. Franz Peter Scubert (1797 – 1828)
Lahir di Wina 31 Januari 1797, dia meninggal tanggal 19 Desember 1828, ciptaannya antara lain : Ave Maria, The Erl King, Antinghed Symphony, Gretchen At The Spining Sheel, The Wild Rose. Schubert mempunyai suara yang merdu dan menjadi penyayi paduan suara Imperial Choir. Kemudian ia memperdalam pengetahuan musiknya dibidang komposisi. Pada waktu meninggal, Ia tidak dikenal orang banyak dan berpasan agar dikuburkan dekat makan Beethoven. Dia meninggalkan 100 buah hasil karyanya, kebanyakan lagu-lagu solo.

C. Wilhelm Richard Wagner (1813 – 1883)
Lahir tanggal 22 Mei 1813 di Leipzig Jerman, meninggal 13 Februari 1883 di Venesia. Hasil ciptaannya antaralain : Tannhauser, Die Maistersinger Von Hurberg, Lohengrin, Der Fliegende Holander.

D. Johannes Brahms (1883 – 1897)
Lahir 7 Mei 1883 di Hamburg Jerman, ia meninggal 3 April 1897 di Wina Austria. Hasil ciptaannya : Hungarian Dance, Muskoor Ein Deusches Requiem, Kuartet gesek.. paa usia 14 tahun ia telah menjadi pianis yang baik. Dia adalah seorang komponis terakhir dari aliran Romantik, karyanya sangat indah.


sumber:
http://hijrahdarisyirikdanbidah.blogspot.co.id/2011/03/sejarah-perkembangan-musik-dunia-dan.html

Komponis-komponis pada Zaman Klasik antara lain :

 

 

 

 

1. Frans Joseph Haydn (1732 – 1809),
Lahir di Rohrau Austria, ia meninggal tanggal 31 Mei 1809 di Wina Austria. Karya ciptaannya yaitu : Sonata Piano, 87 buah kuartet, 24 buah opera, 100 buah simfoni, yang paling terkenal adalah The Surprisse Sympony. Dalam sejarah musik, Joseph Haydn termashur sebagai Bapak Simfony yang mewujudkan bentuk orkes dan kuartet seperti yang kita kenal sekarang. Di Wina ia diakui sebagai Komponis Austria yang handal.

2. Wolfgang Amandeus Mozart (1756 – 1791)
Lahir pada tanggal 27 januari 1756 di Salzburg Austria, meninggal tanggal 5 Desember 1791 di Wina Austria. Hasil karyanya adalah : Requiem Mars, 40 buah Simfony, Opera Don Geovani, Kuintet Biola Alto, Konserto Piano. Pada usia 3 tahun ia telah dapat menghasilkan melodi dan menerapkan accor pada hrpsikord. Pada usia 5 tahun ia telah mulai menciptakan lagu dan muncul didepan umum pada usia 6 tahun, kemudian bersama saudara perempuannya mengadakan Tour keliling Eropa. Pada tahun 1781 ia pindah ke kota Wina dan mengarang ciptaan-ciptaannya yang termaahur. Permainannya sangat menakjubkan, sehingga dijiluki Anak Ajaib. Biarpun memperoleh banyak sukses, tapi ia sangat miskin dan dalam keadaan yang sengsara, ia meninggal di Wina dalam usia 35 tahun dan dikuburkan di pekuburan fakir miskin. Ia menulis banyak komposisi dalam bentuk yang berbeda-beda tetapi berpegang kuat pada gaya klasik murni.

sumber:

http://hijrahdarisyirikdanbidah.blogspot.co.id/2011/03/sejarah-perkembangan-musik-dunia-dan.html

Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :









A. Johan Sebastian Bach
Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal tanggal 28 Juli 1750 di Lipzig Jerman. Hasil karyanya yang amat indah dan terkenal:


1. St. Mathew Passion.
2. Misa dalam b minor.
3. 13 buah konser piano dengan orkes
4. 6 buah Konserto Brandenburg


Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik untuk Khotbah Gereja) dan menciptakan lagu-lagu instrumental.

Pada akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig

B. George Fredrick Haendel
Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London tanggal 14 April 1759. Semasa kecilnya dia sudah memperlihatkan bekat keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah ke Hamburg untuk menjadi anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali mengunjungi Inggris. Hasil ciptaannya yang terkenal adalah ;

1. Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal.
2. Water Musik (Musik Air).
3. Fire Work Music (Musik Petasan).


Water Musik dan Fire Work Music merupakan Orkestranya yang paling terkenal. Dia meninggal di London dan dimakamkan di Westminster Abbey

sumber:
http://hijrahdarisyirikdanbidah.blogspot.co.id/2011/03/sejarah-perkembangan-musik-dunia-dan.html

Perkembangan musik religius

Hasil gambar untuk Perkembangan musik religi

 di Indonesia juga sudah cukup baik dengan adanya band-band seperti Ungu, Gigi, yang membuat album lagu-lagu religius Islam. Lagu religius nasrani juga cukup banyak yang menjadi populer di masyarakat dengan adanya beberapa sinetron dengan tema religius. Mendengarkan beragam jenis musik juga baik untuk melatih kepekaan perasaan kita, walaupun jenis musik itu kurang sesuai dengan selera dan kepribadian kita, namun cobalah untuk menikmatinya karena siapa tahu kita akan dapat menemukan keindahan yang tidak kita dapatkan sebelumnya dari musik itu.

sumber:

http://www.vennymusicindonesia.com/artikel-musik/umum/perkembangan-musik

Musik Romantik (1815-1910)

MUSIK ERA ROMANTIK (1815-1910)
Musik era Romantik dimulai pada tahun 1815 dan berakhir pada tahun 1910. Walaupun dinamakan era musik Romantik, bukan berarti musik di masa ini hanya berisi tentang cinta ataupun cinta yang romantik. Sebenarnya era musik tersebut dinamakan Romantik karena dapat menggambarkan adanya ekspresi pada komposisi musik pada jangka waktu tersebut. Lalu kenapa disebut Romantik? Sekali lagi Romantik di sini tidak ada hubungannya dengan cinta. Namun karya-karya dan komposisi musik yang lebih bergairah dan jauh lebih ekspresif daripada era-era sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa berkembangnya musik Romantis sebagai ungkapan perasaan perorangan. Manusia melarikan diri dari realita ke dalam dunia bunyi. Kekayaan bunyi baru diperoleh dengan perwujudan melodi, harmoni dan bentuk musik secara baru. Pada contohnya, transisi indah dari gerakan ke 3 hingga gerakan ke 4 dari symphony Beethoven. Pada dasarnya, semua komposer pada era Romantik mempunyai cara baru yang jauh lebih menarik dari sebelumnya.
     Orkesnya menjadi makin besar. Pemain musik semakin lihai. Perlu dicatat pula, bahwa masyarakat dari golongan tengah dan rendah makin memainkan peranan di kota. Maka lahirlah jenis musik baru: Musik hiburan. Di Amerika musik Jazz, di Eropa musik Salon, musik koor pria, fanfare (Sebuah Fanfare adalah lagu pendek yang dimainkan oleh terompet dan alat musik tiup lain, sering disertai dengan perkusi, biasanya untuk keperluan upacara, biasanya untuk bangsawan atau orang-orang penting), musik rumah (terutama untuk piano), waltz, operet. Opera yang pernah popular di masanya, namun kini untuk masyarakat telah menjadi hal yang biasa. Musik Klasik dipentaskan kembali, namun untuk golongan atas.
     Karakteristik utama dari musik Romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik dan ekspresi emosi serta imaginasi dari komposer. Lalu ukuran dari orchestra yang menjadi semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan sebelumnya. Hasil karya dari para komposer juga menjadi semakin kaya akan variasi dari mulai lagu hingga karya pendek dengan piano dan diakhiri dengan ending yang sangat spektakuler dan dramatis pada puncaknya. Secara teknik, para pemain musik pada era ini juga mempunyai level sangat tinggi terutama dalam alat musik piano dan biola. Banyak sekali musisi yang dianggap sebagai seorang virtuoso di bidang musik. (Virtuoso dari bahasa Italia: virtuoso, bahasa Latin Virtus, yang berarti: skill, keahlian, excellence. Jadi Virtuoso adalah seorang yang memiliki kemampuan teknis yang luar biasa dalam bidang menyanyi atau memainkan alat musik). 
sumber:
http://www.majalahpraise.com/musik-era-romantik-%281815-1910%29-515.html

Musik Barok (1600-1750)

Hasil gambar untuk Musik Barok (1600-1750)

Musik Barok adalah musik klasik barat yang diciptakan pada zaman Barok (Baroque), tahun 1600-1750. Kata Barok berarti mutiara dengan bentuk yang tidak wajar, yang secara umum mencerminkan seni dan arsitektur bangunan pada era ini. Musik Barok biasanya hanya mencerminkan satu jenis emosi, jarang memiliki modulasi atau rubotu, terutama apabila dibandingkan dengan musik klasik dan romatik. Jika menggunakan piano, pedal piano jarang dimainkan.

sumber:

http://wildawillie.blogspot.co.id/2015/10/perkembangan-musik-dari-zaman-ke-zaman.html

Musik Modern atau Abad ke-20 (1900-2000)

Hasil gambar untuk Musik Modern atau Abad ke-20 (1900-2000)

Musik Modern atau abad ke-20 ditandai dengan pertumbuhan industri yang begitu cepat dan munculnya teknologi canggih untuk merekam dan mendistribusikan musik, serta inovasi dramatis dalam bentuk musik dan gaya. Karena musik tidak lagi terbatas pada konser dan klub, para pemusik era ini berlomba untuk mendapatkan pengakuan global. Musik abad ke-20 membawa kebebasan baru, perluasan eksperrimentasi dengan gaya musik baru yang "menentang" aturan periode sebelumnya. Pada era ini, teknologi sungguh memiliki peranan yang besar dibanding era sebelumnya.

sumber:

http://wildawillie.blogspot.co.id/2015/10/perkembangan-musik-dari-zaman-ke-zaman.html

Musik Kontemporer atau Abad Ke-21 (2000-sekarang)

Hasil gambar untuk Musik Kontemporer atau Abad Ke-21 (2000-sekarang)

Di abad ke-21 ini, banyak musisi yang mulai bekerja secara individu karena terbantu oleh teknologi yang mudah, praktis dan tepat guna. Dari sini muncul istilah bedroom recording yaitu merekam musik didalam kamar dan mobile recording yaitu merekam musik dimana saja. Kemajuan teknologi yang cukup pesat membuat musik menjadi sangat praktis dan bersifat pribadi. Musik tidak lagi hanya didominasi para musisi tetapi juga para penghobi.

sumber:

http://wildawillie.blogspot.co.id/2015/10/perkembangan-musik-dari-zaman-ke-zaman.html

Senin, 28 November 2016

Musik Sekurel Abad Pertengahan

 SEJARAH MUSIK GEREJA ABAD PERTENGAHAN (450M – 1400 M)

Seperti musik skaral, musik sekuler juga berkembang melalui tradisi oral. Musik ini kemudian menjadi musik populer yang syairnya ditulis oleh penyair musik. Di Prancis Selatan para pemusik ini disebut dengan troubadours, di Prancis Utara disebut trouvers, di Jerman dan Austria dikenal dengan sebutan minnesinger. Musik-musik populer pada zama ini biasanya berte,a kepahlawanan atau perjuangan karena pada saat itu banyak terjadi peperangan. Selain kepahlawanan tema yang lainnya adalah tentang cinta atau romantisme, yang biasanya beruapa pujian atau keluhan dari kekasih pada pasangannya. Ada pula musik bertema lamentio atau kidung ratapan kematian bangsawan, orang disegani atau orang yang dikasihi. 

sumber:

http://wildawillie.blogspot.co.id/2015/10/perkembangan-musik-dari-zaman-ke-zaman.html

2. Musik Sakral Abad Pertengahan (476-1450 M)


Hasil gambar untuk foto perkembangan musik pada abad pertengahan


 

Musik abad ini bermula pada Gereja Katolik Roma di Barat (Eropa Barat). Musik ini digunakan dalam ibadat terutama di katedral & biara dan biasanya dinyanyikan oleh pada biarawan atau biarawati. Musik Gereja Abad Pertengahan biasa disebut Musik Gregorian dan bersifat plainchant (musik polos). Tidak diketahui secara pasti cara memainkan musik ini karena kebanyakan dokumentasi musik pada Abad Pertengan awal adalah musik vocal. Petunjuk penggunaan instrument musik hanya diperoleh dari ilustrasi manuskrip dan lukisan-lukisan Abad Pertengahan. Pada awalnya alat musik digunakan sebagai salah satu ritus ibadat bagi para dewa-dewa kuno Eropa, Mediterania dan sekitarnya. Hal ini pulalah yang menyebabkan gereja melarang penggunaan alat musik dalam upacara peribadatan. Setelah tahun 1100, instrument musik baru diperbolehkan untuk digunakan dalam gereja yaitu orgen pipa. Musik pada masa ini juga dinamakan musik sakral. Sebutan musik plantchant atau musik polos didapatkan karena musiknya berupa musik vocal monofoni dengan syair bahasa Latin yang dinyanyikan tanpa iringan. Musik plainchant disebut juga musik Gregorian, diambil dari nama tokoh musik plainchant terkenal St. Gregorius Agung yang juga seorang Paus Roma pada tahun 590-604 M. Musik Gregorian sebenarnya merupakan sebuah tradisi oral yang kemudian didokumentasikan dengan menggunakan notasi awal. Karakteristik dari musik Gregorian adalah nonmetrikal (tidak berbirama) dan memakai tangga nada gerejawi. Karakter musik plainchant ada yang resitatif (sederhana), melismatis (rumit) dan ada juga yang merupakan kombinasi dari keduanya. 

sumber:

http://wildawillie.blogspot.co.id/2015/10/perkembangan-musik-dari-zaman-ke-zaman.html