Minggu, 27 November 2016

musisi yang pernah mengasai industri musik indonesia

Para musisi tentunya ada masa kejayaan dalam industri musik, begitu pula musisi Indonesia sudah pasti ada masanya mereka naik dan turun. Berikut ini beberapa musisi Indonesia yang pernah menguasai industri musik Indonesia :

1.     Slank
Slank adalah sebuah grup musik di Indonesia. Dibentuk oleh Bimbim pada 26 Desember 1983 karena bosan bermain musik menjadi cover band dan punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Dan berhasil menjadi salah satu musisi bersejarah dan dikenang serta berpengaruh sepanjang masa di Indonesia. Selain itu Slank juga menyandang predikat Indonesia’s Highest-Paid Music Star (bintang musik berbayaran termahal) pada tahun 2008 dan 2009 dengan honor Rp 500 Juta per show. Debut grup band yang satu ini merambah hingga ke berbagai negara seperti Amerika, Jepang, Korea dan negara lainnya.
2.  Rossa yang memiliki nama lengkap Sri Rossa Roslaina Handiyani merupakan penyanyi Indonesia yang melejit lewat tembang-tembang sendunya seperti Nada-Nada Cinta, Tegar, Hati Yang Terpilih, Atas Nama Cinta, Kini, Ayat-Ayat Cinta, Hey Ladies, Hati Yang Kau Sakiti, Tega, Cerita Cinta, Pudar, Ayar Ayat Cinta,Tega, Memeluk Bulan,dan Ku Menunggu. Nama Rossa mulai dikenal setelah merilis album pertama bertajuk Nada Nada Cinta (1995) tepatnya dirilis pada tanggal 27 Januari 1995 dengan lagu andalannya Nada Nada Cinta dan Meskipun Cinta. Keberhasilan "Nada Nada Cinta" diikuti album kedua yang berjudul Tegar (beredar awal tahun 2000) yang semakin melambungkan nama Rossa. Rossa juga tampil sebagai wakil Indonesia di festival musik Vietnam My Love, 26-29 Oktober 2000 di Hanoi.
3.      Noah (sebelumnya bernama Peterpan) adalah sebuah band dari Bandung, Indonesia. Band ini dibentuk pada tahun 2000 dan terkenal berkat lagu-lagunya "Ada Apa Denganmu", "Topeng", dan "Kukatakan Dengan Indah". Pada awalnya kelompok Noah terdiri dari Ariel, Uki, Lukman, Reza, Andika, dan Indra. Namun di bulan November 2006, dua anggotanya, Andika dan Indra dipecat dari grup musik tersebut. Perpecahan ini dipicu adanya perbedaan prinsip kreativitas.
4.  Agnes Monica Muljoto adalah seorang penyanyi dan artis berkebangsaan Indonesia. Ia memulai kariernya di industri hiburan pada usia enam tahun sebagai seorang penyanyi cilik. Agnes telah merilis tiga album anak-anak yang berhasil mengantarkan namanya ke deretan penyanyi cilik populer di era 1990-an. Selain bernyanyi, ia juga menjadi presenter di beberapa acara televisi anak-anak. Saat menginjak usia remaja, Agnes mulai terjun ke dunia seni peran. Penampilannya di sinetron Pernikahan Dini (2001) berhasil melambungkan namanya. Agnes kemudian membintangi sederet sinetron yang menjadikannya artis remaja dengan bayaran termahal saat itu. Pada tahun 2003, Agnes merilis album dewasa pertamanya yang berjudul And the Story Goes, yang kembali melejitkan namanya di industri musik Indonesia. Kesuksesannya di tanah air mendorong Agnes memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional. Pada album keduanya yang dirilis pada tahun 2005, Whaddup A'..?!, ia menggandeng penyanyi asal Amerika Serikat Keith Martin untuk berkolaborasi. Agnes juga terlibat dalam syuting dua serial drama Asia, The Hospital dan Romance In the White House di Taiwan. Agnes berhasil meraih penghargaan dua tahun berturut-turut atas penampilannya di ajang Asia Song Festival di Seoul, Korea Selatan, pada tahun 2008 dan 2009. Pada album ketiganya, Sacredly Agnezious (2009), Agnes mulai terlibat sebagai produser dan penulis lagu. Agnes juga menjadi salah satu pemandu acara pada karpet merah pegelaran American Music Awards 2010 di Los Angeles, Amerika Serikat. Seiring dengan melesatnya Agnes ke puncak popularitas, penampilan dan gaya berbusananya menjadi tren di kalangan anak muda. Selain sukses secara komersial, Agnes merupakan penyanyi dengan jumlah penghargaan paling banyak di Indonesia. Ia telah memenangkan puluhan trofi, termasuk di antaranya sepuluh Anugerah Musik Indonesia, tujuh Panasonic Awards, dan empat MTV Indonesia Awards.
5.     Sheila On 7 adalah salah satu grup musik Indonesia yang berdiri pada 6 Mei 1996 ini pada awalnya adalah sekumpulan anak-anak sekolah dari beberapa SMA di Yogyakarta. Di awal berdirinya bersatulah lima anak muda, Duta (vokal), Adam (bass) dari, Eross (gitar), Sakti (gitar), dan Anton (drum). Mereka sepakat untuk membentuk sebuah band dan membawakan lagu-lagu dari kelompok Oasis, U2, Bon Jovi, Guns N' Roses, dll. Pada waktu itu juga, mereka telah memiliki beberapa lagu-lagu orisinal karya mereka sendiri dan mereka mencoba untuk memperkenalkan dan membawakan lagu-lagu tersebut dengan penuh rasa percaya diri di berbagai pentas. Sheila On 7 sejak awal kiprahnya di kancah musik Indonesia telah menorehkan banyak sekali prestasi, diantaranya menjadi satu-satunya band Indonesia yang mampu menjual album fisik sebanyak lebih dari satu juta copy, tiga album berturut-turut. Mereka juga memiliki pendengar-pendengar setia di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei.
6.  Chrismansyah Rahadi (lahir dengan nama Christian Rahadi di Jakarta, Indonesia, 16 September 1949 – meninggal di Jakarta, Indonesia, 30 Maret 2007 pada umur 57 tahun) yang lebih dikenal dengan nama panggung Chrisye, merupakan seorang penyanyi dan pencipta lagu asal Indonesia. Dilahirkan di Jakarta dari keluarga Tionghoa-Indonesia, Chrisye menjadi tertarik dengan musik saat masih muda. Waktu masih belajar di SMA, Chrisye main gitar bas dalam sebuah band yang ia bentuk bersama kakaknya, Joris. Pada akhir dasawarsa 1960-an dia menjadi anggota band Sabda Nada (yang kemudian hari berganti nama menjadi Gipsy). Pada tahun 1973, setelah mengambil cuti beberapa lama, dia mengikuti band tersebut ke New York untuk main musik. Setelah kembali ke Indonesia untuk waktu singkat, dia kembali ke New York dengan band lain, yaitu The Pro's. Sekembali ke Indonesia, pada tahun 1976 dia bekerja sama dengan Gipsy dan Guruh Soekarnoputra untuk merekam album indie Guruh Gipsy. Setelah keberhasilan Guruh Gipsy, pada tahun 1977 Chrisye menghasilkan dua karya terbaiknya, yaitu "Lilin-Lilin Kecil" tulisan James F. Sundah serta album jalur suara Badai Pasti Berlalu. Sukses kedua karya ini membuat Chrisye direkrut oleh Musica Studios, yang dengan perusahaan rekaman itu dia merilis album solo perdananya, Sabda Alam, pada tahun 1978. Selama kariernya yang lebih dari 25 tahun dia menghasilkan 18 album solo lain, serta main dalam satu film: Seindah Rembulan (1981). Chrisye meninggal di rumahnya di Jakarta pada tanggal 30 Maret 2007 setelah bertahun-tahun mengidap kanker paru-paru. Dia meninggalkan seorang istri, Gusti Firoza Damayanti Noor, dan empat anak. Dikenal untuk vokalnya yang halus dan gaya panggung yang kaku, Chrisye dianggap salah satu penyanyi Indonesia legendaris. Lima album yang termasuk karyanya dimuat dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik oleh majalah musik Rolling Stone Indonesia. Lima lagunya (dan satu lagi yang dia mendukung) dimuat dalam daftar lagu terbaik oleh majalah yang sama pada tahun 2009. Beberapa albumnya disertifikasi perak atau lebih tinggi. Dia menerima dua lifetime achievement award, satu pada tahun 1993 dari BASF Awards dan satu lagi pada tahun 2007 dari salah satu stasiun televisi swasta. Pada tahun 2011, Rolling Stone Indonesia mencatat Chrisye sebagai musisi Indonesia terbaik nomor tiga sepanjang masa.
7.  Nike Ardilla adalah gadis kelahiran Bandung tanggal 27 Desember 1975 dari pasangan R. Eddy Kusnadi dan Nining Ningsihrat. Sejak kecil sudah mengawali karier dengan mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung, sampai kemudian bakatnya ditemukan oleh produser musik Deddy Dores. Karier musiknya di dunia hiburan pun dimulai. Tahun 1987, Ibunya memboyong Nike Ardilla ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat Paramor. Di sana ia bertemu dengan Deni Kantong, guru menyanyinya, dan Deni Sabrie yang kemudian menjadi manajernya. Deni Kantong dan Sabrie memperkenalkannya pada Deddy Dores. Deddy membuatkan beberapa lagu untuk album pertama Nike yang bertajuk Seberkas Sinar yang terjual lebih dari 500.000 ribu kopi. Sebelumnya Deddy Dores juga sempat menyatukan Nike dengan dua anak didik Deddy dan Deni bernama Deni Angels bersama Cut Irna dan Lady Avisha. Tahun berikutnya Nike merilis album keduanya yang bertajuk Bintang Kehidupan yang mendapatkan sambutan luar biasa, dan terjual dengan angka yang fantastis, yaitu 2 juta unit Selanjutnya Nike merilis album-album yang menjadi best seller. Karier Nike Ardilla dalam dunia seni peran juga berjalan mulus. Nike bermain film Kasmaran yang dibintangi juga oleh Ida Iasya dan Slamet Rahardjo, 1987. Dan juga menjadi pemeran utama di Film Ricky Nakalnya Anak Muda bersama almarhum Ryan Hidayat pada tahun 1990 dan terus melahirkan film-film box office sepanjang periode akhir 80-an dan awal 90-an. Nike Ardilla juga sukses dalam beberapa sinetron. Selain sebagai penyanyi dan bintang film, Nike Ardilla juga mengawali kariernya sebagai seorang model. Terbukti dengan menjadi pemenang Favorit pada ajang GADIS SAMPUL 1990.
8.    Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto adalah seorang Penyanyi beraliran balada dan Country yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia. Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun demikian, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain. Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional dan Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga. Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan OI. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui di setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.
9.    GIGI, dengan modal keinginan yang sama khususnya di bidang musik, Aria Baron, Thomas Ramdhan, Ronald Fristianto, Dewa Budjana dan Armand Maulana mendirikan kelompok musik yang diberi nama GIGI pada tanggal 22 Maret 1994. Kehadiran mereka di blantika musik Indonesia awalnya tidak langsung bersinar begitu saja, padahal kalau dilihat dari penampilan , kemampuan dan pengalaman-nya, mereka dapat dikategorikan sarat sebuah group musik yang harus diperhitungkan kehadirannya. Album perdana “ ANGAN “ terjual 100.000 copy, sebuah angka penjualan yang sebenarnya cukup lumayan untuk sebuah group baru pada masa itu. ahun 1998, adalah tahun pembuktian bagi GIGI. Konsep musik yang sempat sedikit berubah akibat penyesuaian dengan personel yang baru, sekarang kembali seperti cirinya sediakala. Pindah perusahaan rekaman ke Sony Music Indonesia adalah pilihan yang tepat. 19 Juni 1998, sepulangnya GIGI show di Malaysia , album “ KILAS BALIK “ di lempar kepasar. Tidak diduga hasilnya, dengan kerjasama yang baik antara Management GIGI dan Sony Music Indonesia mengemas promosi album, tingkat penjualan kasetnya terhitung laku keras. Tidak saja di Jakarta atau di Pulau Jawa, dipulau lainnya pun penjualan kaset GIGI menjadi best seller untuk beberapa periode mingguan. Sedangkan hits lagu “ Terbang “ duduk ditangga lagu terbaik radio di Indonesia tidak kurang dari 9 minggu, belum lagi lagu lainnya seperti “ Dimanakah kau berada “ dan “ Rindukan Damai “. Penjualan kaset dan CDnya mencapai angka 300.000. Prestasi lain yang diperoleh ditahun 1998 pun sangat menggembirakan seperti di Anugerah Musik Indonesia, GIGI menggondol beberapa katagori seperti Group Terbaik, Penyanyi Terbaik, Lagu Terbaik dan Nominasi Cover Kaset Terbaik. Sedangkan dari media cetak GIGI dinobatkan sebagai group pop rock terbaik 1998 dan group paling bersinar 1998. Yang paling menggembirakan bagi GIGI di kondisi ekonomi Indonesia yang sedang parah begini target management untuk mencapai 48 kegiatan/show dalam satu tahun ( terhitung Juni 1998 ) sudah terlampaui di akhir tahun 1998 dengan 68 kegiatan/show.
10.  Krisdayanti adalah seorang penyanyi dan artis berkebangsaan Indonesia. Anak kedua dari pasangan Trenggono dan Rachma Widadiningsih, ia dibesarkan di kota kelahirannya sebelum dibawa hijrah oleh ibunya ke Jakarta pada tahun 1984. Ia mengisi suara di film anak-anak Megaloman saat masih berusia sembilan tahun. Saat menginjak usia 12 tahun, Krisdayanti merilis album pertamanya, Burung-Burung Malam, yang tidak berhasil di pasaran. Ia kemudian merintis kariernya dengan mengikuti berbagai festival atau kompetisi bernyanyi. Berawal dari kemenangannya pada festival Asia Bagus di Jepang pada tahun 1992, nama Krisdayanti melambung di industri musik. Ia kemudian bergabung dengan Warner Music Indonesia dan merilis debut profesionalnya bertajuk Terserah (1995). Krisdayanti terus meretas sukses kritikal dan komersial di Indonesia melalui serangkaian album yang rilis mulai dari pertengahan era 1990-an. Sejak sukses singel hit "Menghitung Hari" di Malaysia pada tahun 1998, nama Krisdayanti turut melejit di Asia Tenggara. Puncak kariernya ditandai dengan keberhasilan konser tunggal perdananya bertajuk Konser KD pada tahun 2001 yang mengantarkannya pada gelar Diva Pop Indonesia. Lagu-lagunya yang banyak menjadi hit dan seringnya mengadakan konser menjadikannya penyanyi termahal selama dasawarsa 2000-an, bahkan, majalah bisnis Swa menulis penghasilan Krisdayanti dalam setahun lebih besar dari Presiden Indonesia. Sebagai salah satu ikon penyanyi wanita paling berhasil dalam sejarah musik Indonesia, Krisdayanti telah dianugerahi berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Krisdayanti dinobatkan sebagai salah satu dari "10 Biggest Asian Artists" oleh Channel V International pada tahun 2005. Pada pergelaran Anugerah Planet Muzik 2007 di Singapura, ia menerima "Anugerah Khas" atas pencapaiaan dan dedikasinya dalam industri musik. Krisdayanti juga merupakan salah satu dari "99 Most Powerful Women in Indonesia" versi majalah Globe Asia edisi Oktober 2007 dan "50 Penyanyi Indonesia Terbaik Sepanjang Masa" versi majalah Rolling Stone edisi Desember 2010.
Sebenarnya masih banyak lagi musisi Indonesia yang pernah menguasai industri musik Indonesia dengan segudang prestasi mereka yang telah dicapai. Bahkan mereka masih tetap konsisten untuk berkarya sampai saat ini.

sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar