Para
musisi tentunya ada masa kejayaan dalam industri musik, begitu pula musisi
Indonesia sudah pasti ada masanya mereka naik dan turun. Berikut ini beberapa
musisi Indonesia yang pernah menguasai industri musik Indonesia :
1. Slank
Slank
adalah sebuah grup musik di Indonesia. Dibentuk oleh Bimbim pada 26 Desember
1983 karena bosan bermain musik menjadi cover band dan punya keinginan yang
kuat untuk mencipta lagu sendiri. Dan berhasil menjadi salah satu musisi
bersejarah dan dikenang serta berpengaruh sepanjang masa di Indonesia. Selain
itu Slank juga menyandang predikat Indonesia’s Highest-Paid Music Star (bintang
musik berbayaran termahal) pada tahun 2008 dan 2009 dengan honor Rp 500 Juta
per show. Debut grup band yang satu ini merambah hingga ke berbagai negara
seperti Amerika, Jepang, Korea dan negara lainnya.
2. Rossa yang memiliki nama lengkap Sri Rossa
Roslaina Handiyani merupakan penyanyi Indonesia yang melejit lewat
tembang-tembang sendunya seperti Nada-Nada Cinta, Tegar, Hati
Yang Terpilih, Atas Nama Cinta, Kini, Ayat-Ayat Cinta,
Hey Ladies, Hati Yang Kau Sakiti, Tega, Cerita Cinta,
Pudar, Ayar Ayat Cinta,Tega, Memeluk Bulan,dan Ku
Menunggu. Nama Rossa mulai dikenal setelah merilis album pertama bertajuk Nada
Nada Cinta (1995) tepatnya dirilis pada tanggal 27 Januari 1995 dengan lagu
andalannya Nada Nada Cinta dan Meskipun Cinta. Keberhasilan
"Nada Nada Cinta" diikuti album kedua yang berjudul Tegar
(beredar awal tahun 2000) yang semakin melambungkan nama Rossa. Rossa juga
tampil sebagai wakil Indonesia di festival musik Vietnam My Love, 26-29 Oktober
2000 di Hanoi.
3.
Noah
(sebelumnya bernama Peterpan)
adalah sebuah band dari Bandung, Indonesia. Band ini dibentuk pada tahun 2000
dan terkenal berkat lagu-lagunya "Ada Apa Denganmu",
"Topeng", dan "Kukatakan Dengan Indah". Pada awalnya
kelompok Noah terdiri dari Ariel, Uki, Lukman, Reza, Andika, dan Indra. Namun
di bulan November 2006, dua anggotanya, Andika dan Indra dipecat dari grup
musik tersebut. Perpecahan ini dipicu adanya perbedaan prinsip kreativitas.
4. Agnes Monica Muljoto adalah seorang penyanyi dan artis berkebangsaan Indonesia.
Ia memulai kariernya di industri hiburan pada usia enam tahun sebagai seorang
penyanyi cilik. Agnes telah merilis tiga album anak-anak yang berhasil
mengantarkan namanya ke deretan penyanyi cilik populer di era 1990-an. Selain
bernyanyi, ia juga menjadi presenter di beberapa acara televisi anak-anak. Saat
menginjak usia remaja, Agnes mulai terjun ke dunia seni peran. Penampilannya di
sinetron Pernikahan Dini (2001) berhasil melambungkan namanya. Agnes
kemudian membintangi sederet sinetron yang menjadikannya artis remaja dengan
bayaran termahal saat itu. Pada tahun 2003, Agnes merilis album dewasa
pertamanya yang berjudul And the Story Goes, yang kembali melejitkan
namanya di industri musik Indonesia. Kesuksesannya di tanah air mendorong Agnes
memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional. Pada album
keduanya yang dirilis pada tahun 2005, Whaddup A'..?!, ia menggandeng
penyanyi asal Amerika Serikat Keith Martin untuk berkolaborasi. Agnes juga
terlibat dalam syuting dua serial drama Asia, The Hospital dan Romance
In the White House di Taiwan. Agnes berhasil meraih penghargaan dua tahun
berturut-turut atas penampilannya di ajang Asia Song Festival di Seoul, Korea
Selatan, pada tahun 2008 dan 2009. Pada album ketiganya, Sacredly Agnezious
(2009), Agnes mulai terlibat sebagai produser dan penulis lagu. Agnes juga
menjadi salah satu pemandu acara pada karpet merah pegelaran American Music
Awards 2010 di Los Angeles, Amerika Serikat. Seiring dengan melesatnya Agnes ke
puncak popularitas, penampilan dan gaya berbusananya menjadi tren di kalangan
anak muda. Selain sukses secara komersial, Agnes merupakan penyanyi dengan
jumlah penghargaan paling banyak di Indonesia. Ia telah memenangkan puluhan
trofi, termasuk di antaranya sepuluh Anugerah Musik Indonesia, tujuh Panasonic
Awards, dan empat MTV Indonesia Awards.
5. Sheila
On 7 adalah salah satu grup musik Indonesia yang berdiri pada 6 Mei 1996 ini
pada awalnya adalah sekumpulan anak-anak sekolah dari beberapa SMA di
Yogyakarta. Di awal berdirinya bersatulah lima anak muda, Duta (vokal), Adam
(bass) dari, Eross (gitar), Sakti (gitar), dan Anton (drum). Mereka sepakat
untuk membentuk sebuah band dan membawakan lagu-lagu dari kelompok Oasis, U2, Bon
Jovi, Guns N' Roses, dll. Pada waktu itu juga, mereka telah memiliki beberapa
lagu-lagu orisinal karya mereka sendiri dan mereka mencoba untuk memperkenalkan
dan membawakan lagu-lagu tersebut dengan penuh rasa percaya diri di berbagai
pentas. Sheila On 7 sejak awal kiprahnya di kancah musik Indonesia telah
menorehkan banyak sekali prestasi, diantaranya menjadi satu-satunya band
Indonesia yang mampu menjual album fisik sebanyak lebih dari satu juta copy,
tiga album berturut-turut. Mereka juga memiliki pendengar-pendengar setia di
negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei.
6. Chrismansyah
Rahadi (lahir dengan
nama Christian Rahadi di Jakarta,
Indonesia, 16 September 1949 – meninggal di Jakarta, Indonesia, 30
Maret 2007 pada umur 57 tahun) yang lebih dikenal dengan nama panggung Chrisye, merupakan seorang penyanyi
dan pencipta lagu asal Indonesia. Dilahirkan di Jakarta dari keluarga Tionghoa-Indonesia,
Chrisye menjadi tertarik dengan musik saat masih muda. Waktu masih belajar di
SMA, Chrisye main gitar bas dalam sebuah band yang ia bentuk bersama kakaknya,
Joris. Pada akhir dasawarsa 1960-an dia menjadi anggota band Sabda Nada (yang
kemudian hari berganti nama menjadi Gipsy). Pada tahun 1973, setelah mengambil
cuti beberapa lama, dia mengikuti band tersebut ke New York untuk main musik.
Setelah kembali ke Indonesia untuk waktu singkat, dia kembali ke New York
dengan band lain, yaitu The Pro's. Sekembali ke Indonesia, pada tahun 1976 dia
bekerja sama dengan Gipsy dan Guruh Soekarnoputra untuk merekam album indie Guruh
Gipsy. Setelah keberhasilan Guruh Gipsy, pada tahun 1977 Chrisye
menghasilkan dua karya terbaiknya, yaitu "Lilin-Lilin Kecil" tulisan James
F. Sundah serta album jalur suara Badai Pasti Berlalu. Sukses kedua
karya ini membuat Chrisye direkrut oleh Musica Studios, yang dengan perusahaan
rekaman itu dia merilis album solo perdananya, Sabda Alam, pada tahun
1978. Selama kariernya yang lebih dari 25 tahun dia menghasilkan 18 album solo
lain, serta main dalam satu film: Seindah Rembulan (1981). Chrisye
meninggal di rumahnya di Jakarta pada tanggal 30 Maret 2007 setelah
bertahun-tahun mengidap kanker paru-paru. Dia meninggalkan seorang istri, Gusti
Firoza Damayanti Noor, dan empat anak. Dikenal
untuk vokalnya yang halus dan gaya panggung yang kaku, Chrisye dianggap salah
satu penyanyi Indonesia legendaris. Lima album yang termasuk karyanya dimuat
dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik oleh majalah musik Rolling Stone
Indonesia. Lima lagunya (dan satu lagi yang dia mendukung) dimuat dalam daftar
lagu terbaik oleh majalah yang sama pada tahun 2009. Beberapa albumnya disertifikasi
perak atau lebih tinggi. Dia menerima dua lifetime achievement award,
satu pada tahun 1993 dari BASF Awards dan satu lagi pada tahun 2007 dari salah
satu stasiun televisi swasta. Pada tahun 2011, Rolling Stone Indonesia
mencatat Chrisye sebagai musisi Indonesia terbaik nomor tiga sepanjang masa.
7. Nike Ardilla adalah gadis kelahiran
Bandung tanggal 27 Desember 1975 dari pasangan R. Eddy Kusnadi dan Nining
Ningsihrat. Sejak kecil sudah mengawali karier dengan mengikuti berbagai
festival menyanyi di Bandung, sampai kemudian bakatnya ditemukan oleh produser
musik Deddy Dores. Karier musiknya di dunia hiburan pun dimulai. Tahun 1987,
Ibunya memboyong Nike Ardilla ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia
(HAPMI) asuhan Djadjat Paramor. Di sana ia bertemu dengan Deni Kantong, guru
menyanyinya, dan Deni Sabrie yang kemudian menjadi manajernya. Deni Kantong dan
Sabrie memperkenalkannya pada Deddy Dores. Deddy membuatkan beberapa lagu untuk
album pertama Nike yang bertajuk Seberkas Sinar yang terjual lebih dari 500.000
ribu kopi. Sebelumnya Deddy Dores juga sempat menyatukan Nike dengan dua anak
didik Deddy dan Deni bernama Deni Angels bersama Cut Irna dan Lady Avisha.
Tahun berikutnya Nike merilis album keduanya yang bertajuk Bintang Kehidupan
yang mendapatkan sambutan luar biasa, dan terjual dengan angka yang fantastis,
yaitu 2 juta unit Selanjutnya Nike merilis album-album yang menjadi best
seller. Karier Nike Ardilla dalam dunia seni peran juga berjalan mulus.
Nike bermain film Kasmaran yang dibintangi juga oleh Ida Iasya dan Slamet
Rahardjo, 1987. Dan juga menjadi pemeran utama di Film Ricky Nakalnya Anak Muda
bersama almarhum Ryan Hidayat pada tahun 1990 dan terus melahirkan film-film box
office sepanjang periode akhir 80-an dan awal 90-an. Nike Ardilla juga
sukses dalam beberapa sinetron. Selain sebagai penyanyi dan bintang film, Nike
Ardilla juga mengawali kariernya sebagai seorang model. Terbukti dengan menjadi
pemenang Favorit pada ajang GADIS SAMPUL 1990.
8. Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan
Listanto adalah seorang Penyanyi beraliran balada dan Country yang
menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia. Lewat lagu-lagunya, ia
'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun 1970-an hingga
sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas
perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa),
empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku),
atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar
Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang
dibawakannya. Namun demikian, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya
sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain. Iwan yang juga sempat aktif di
kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional dan
Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate
di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi
kolumnis di beberapa tabloid olah raga. Kharisma seorang Iwan Fals sangat
besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi
panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar
fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999
yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan OI.
Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor
cabang OI dapat ditemui di setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai
ke mancanegara.
9. GIGI,
dengan modal keinginan yang sama khususnya di bidang musik, Aria Baron, Thomas
Ramdhan, Ronald Fristianto, Dewa Budjana dan Armand Maulana mendirikan kelompok
musik yang diberi nama GIGI pada tanggal 22 Maret 1994. Kehadiran mereka di
blantika musik Indonesia awalnya tidak langsung bersinar begitu saja, padahal
kalau dilihat dari penampilan , kemampuan dan pengalaman-nya, mereka dapat
dikategorikan sarat sebuah group musik yang harus diperhitungkan kehadirannya. Album
perdana “ ANGAN “ terjual
100.000 copy, sebuah angka penjualan yang sebenarnya cukup lumayan untuk sebuah
group baru pada masa itu. ahun 1998, adalah tahun pembuktian bagi GIGI. Konsep musik yang sempat sedikit
berubah akibat penyesuaian dengan personel yang baru, sekarang kembali seperti
cirinya sediakala. Pindah perusahaan rekaman ke Sony Music Indonesia adalah
pilihan yang tepat. 19 Juni 1998, sepulangnya GIGI show di Malaysia , album “ KILAS BALIK “ di lempar kepasar.
Tidak diduga hasilnya, dengan kerjasama yang baik antara Management GIGI dan Sony Music Indonesia mengemas
promosi album, tingkat penjualan kasetnya terhitung laku keras. Tidak saja di
Jakarta atau di Pulau Jawa, dipulau lainnya pun penjualan kaset GIGI menjadi best seller untuk
beberapa periode mingguan. Sedangkan hits lagu “ Terbang “ duduk ditangga lagu
terbaik radio di Indonesia tidak kurang dari 9 minggu, belum lagi lagu lainnya
seperti “ Dimanakah kau berada “ dan “ Rindukan Damai “. Penjualan kaset dan
CDnya mencapai angka 300.000. Prestasi lain yang diperoleh ditahun 1998 pun
sangat menggembirakan seperti di Anugerah Musik Indonesia, GIGI menggondol beberapa katagori
seperti Group Terbaik, Penyanyi Terbaik, Lagu Terbaik dan Nominasi Cover Kaset
Terbaik. Sedangkan dari media cetak GIGI
dinobatkan sebagai group pop rock terbaik 1998 dan group paling bersinar 1998.
Yang paling menggembirakan bagi GIGI
di kondisi ekonomi Indonesia yang sedang parah begini target management untuk
mencapai 48 kegiatan/show dalam satu tahun ( terhitung Juni 1998 ) sudah
terlampaui di akhir tahun 1998 dengan 68 kegiatan/show.
10.
Krisdayanti adalah seorang penyanyi dan artis berkebangsaan Indonesia.
Anak kedua dari pasangan Trenggono dan Rachma Widadiningsih, ia dibesarkan di
kota kelahirannya sebelum dibawa hijrah oleh ibunya ke Jakarta pada tahun 1984.
Ia mengisi suara di film anak-anak Megaloman saat masih berusia sembilan
tahun. Saat menginjak usia 12 tahun, Krisdayanti merilis album pertamanya, Burung-Burung
Malam, yang tidak berhasil di pasaran. Ia kemudian merintis kariernya
dengan mengikuti berbagai festival atau kompetisi bernyanyi. Berawal dari
kemenangannya pada festival Asia Bagus di Jepang pada tahun 1992, nama
Krisdayanti melambung di industri musik. Ia kemudian bergabung dengan Warner
Music Indonesia dan merilis debut profesionalnya bertajuk Terserah (1995).
Krisdayanti terus meretas sukses kritikal dan komersial di Indonesia melalui
serangkaian album yang rilis mulai dari pertengahan era 1990-an. Sejak sukses
singel hit "Menghitung Hari" di Malaysia pada tahun 1998, nama
Krisdayanti turut melejit di Asia Tenggara. Puncak kariernya ditandai dengan keberhasilan
konser tunggal perdananya bertajuk Konser KD pada tahun 2001 yang
mengantarkannya pada gelar Diva Pop Indonesia. Lagu-lagunya yang banyak menjadi
hit dan seringnya mengadakan konser menjadikannya penyanyi termahal selama
dasawarsa 2000-an, bahkan, majalah bisnis Swa menulis penghasilan
Krisdayanti dalam setahun lebih besar dari Presiden Indonesia. Sebagai salah
satu ikon penyanyi wanita paling berhasil dalam sejarah musik Indonesia,
Krisdayanti telah dianugerahi berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar
negeri. Krisdayanti dinobatkan sebagai salah satu dari "10 Biggest Asian
Artists" oleh Channel V International pada tahun 2005. Pada pergelaran Anugerah
Planet Muzik 2007 di Singapura, ia menerima "Anugerah Khas" atas
pencapaiaan dan dedikasinya dalam industri musik. Krisdayanti juga merupakan
salah satu dari "99 Most Powerful Women in Indonesia" versi majalah Globe
Asia edisi Oktober 2007 dan "50 Penyanyi Indonesia Terbaik Sepanjang
Masa" versi majalah Rolling Stone edisi Desember 2010.
Sebenarnya masih banyak lagi musisi Indonesia yang pernah
menguasai industri musik Indonesia dengan segudang prestasi mereka yang telah
dicapai. Bahkan mereka masih tetap konsisten untuk berkarya sampai saat ini.
sumber:
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar