Budaya Barat berakar dari kebudayaan
Yunani dan Romawi. Plato dan Aristoteles adalah dua tokoh utama yang memberikan
dasar filosofi barat. Seni sastra Eropa berasal dari tradisi Yunani Kuno
dan tradisi Latin (Romawi). Musik barat juga memiliki akar yang sama, walaupun
mungkin tidak sejelas bidang-bidang lain seperti seni rupa, seni sastra,
sejarah, filosofi dan pemerintahan. Ada banyak contoh kebudayaan dari masa
Yunani dan Romawi kuno seperti misalnya karya sastra, arsitektur, seni rupa dan
patung-patung kuno. Namun contoh musik dari masa tersebut amatlah jarang, hanya
beberapa fragmen dari musik Yunani kuno yang kita miliki saat ini. Kita sama
sekali tidak memiliki petunjuk jelas mengenai musik Romawi tetapi kita tetap
dapat mengetahui melalui sumber-sumber tertulis bahwa musik memegang peranan
penting di dalam kehidupan bangsa Romawi. Ada begitu
banyak teori musik. Akar dari teori musik ini adalah teori musik kuno. Dari
teori musik kuno ini, kita mengenal teori dari masa abad pertengahan yang pada
akhirnya merupakan bagian dari sistem filosofi yang berlaku. Untuk dapat
mengerti musik abad pertengahan kita harus mengerti dulu mengenai perkembangan
musik pada zaman kuno tersebut. 1. Musik Yahudi dan Yunani Kuno (675 SM
– Awal Masehi)
Dari masa prasejarah hingga kini,
musik dipercayai memiliki kekuatan tertentu. Dalam tradisi Yunani kuno, musik
berasal dari para dewa. Merekalah yangmenciptakan musik dan mereka juga yang
memainkannya. Musik dianggap dapat menyembuhkan penyakit, memurnikan jiwa dan
raga serta memiliki kekuatan ajaib di alam ini.Musik
memegang peranan penting dalam upacara keagamaan seperti misalnya dalam kultus
Apolo (dengan instrument lira) atau kultus Dyonisius (dengan instrument aulos).
Lira dan kithara adalah instrument petik yang memiliki 5-7
senar. Aulos adalah alat musik tiup yang terdiri dari satu atau dua lidah (reed). Bangsa Yahudi dan Yunani dikenal
sebagai peletak dasar seni Barat. Beberapa hal penting yang perlu dicatat
mengenai kontribusi musik Yahudi dan Yunani Kuno adalah sebagai berikut:a. Dua jenis musik ini terdiri atas dua
tetrachord yang membentuk sebuah tangga nada diatonis dalam satu oktaf
(dicetuskan oleh Pythagoras)
b. Menggunakan gaya bernyanyi silabis
(satu nada setiap suku kata seperti pada umumnya musik Nusantara)c. Pada dua jenis musik ini, puisi dan
tari saling erat dan menyatu dengan musik dan menyatu sebagai bentuk
etis-religiusd. Dua jenis musik ini mempunyai gaya
melismatis (satu suku kata dengan menggunakan banyak nada)e. Tangga nada dengan sistem modus yang
digunakan pada musik Abad Pertengahan dan RenaissanceBagi bangsa Yunani, musik berfungsi
untuk mengiringi perang, mengiringi upacara – upacara ritual kerajaan,
mengiringi kegiatan – kegiatan kerajaan (upacara-upacara), dan mengiringi
pertunjukkan - pertunjukkan (hiburan, drama, lomba olahraga, dan pertarung-an
gladiator)Tokoh – Tokoh Musik dari Yunani:Aristoxenos, Saphokles, Aeskhykus,
Pythagoras.2.
Musik
Abad Pertengahan (Abad ke-5 hingga abad ke-16)
Abad pertengahan adalah zaman setelah berakhirnya Kerajaan
Romawi, munculnya pengaruh keagamaan (gereja) yang sangat kuat di masyarakat,
serta ditandainya perkembangan ilmu pengetahuan yang cukup pesat.Ciri - Ciri Musik Abad Pertengahan:a.
Sebagian
besar musik diciptakan untuk mengiringi kegiatan- kegiatan gereja
b.
Terjadi
perubahan dalam musik, dari musik satu suara (monofonik), berkembang menjadi
musik yang terdiri atas beberapa suara (Polifonik)
c.
Jenis
musiknya meliputi musik vokal yang terdiri atas lagu gregorian serta lagu-lagu
misa. Musik gregorian berasal dari Yahudi dengan puncak penggunaannya pada
upaca-upacara misa
d.
Pada
era ini ditemukan penggunaan garis paranada, tanda kunci F dan C sera
ditemukannya sistem solmisasi do, re, mi, fa, so, la, si oleh seorang musisi
sekaligus birawan, yaitu Guido d’Arezzo Pada saat itu hampir seluruh
karya musik hanya berbentuk melodi yang dinyanyikan dengan suara manusia
sehingga zaman ini disebut zaman musik vokal. Gereja menolak alat-alat musik
dalam peribadatan karena dianggap mengganggu suasana beribadat.Ketika Paus Gregorius I
menjabat pimpinan gereja, mulailah diadakan reorganisasi liturgi Katholik dan
dimulailah penggunaan musik gregorian sebagai musik resmi gereja Katholik.
Bentuk musik gregorian berupa melodi yang dinyanyikan tanpa iringan musik
sehingga tekstur lagu-lagu Gregorian lebih bersifat sakral dan hanya
dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dalam ibadah keagamaan. Lagu-lagu Gregorian
mampu menimbulkan suasana tenang, mampu mewakili suara gereja yang sebenarnya.
Ritme lagu-lagu Gregorian sangat fleksibel, hampir tidak ada tekanan. Kebebasan
ritme yang dikembangkan oleh musik Gregorian menjadikan musik Gregorian
mengambang dan hanya mengandalkan improvisasi.Pada abad
ini, selain berkembang musik-musik gereja ataupun lagu-lagu gregorian, juga
berkembang musik keduniawan. Musik keduniawan adalah musik yang bertemakan
tentang percintaan, pesta rakyat, kerajaan, dan pengiring
tari ataupun drama (selain musik gereja).
Tokoh
Musik Abad Pertengahan:Hans
Sachs (1494-1576), Adam de la Halle (1240-1287), Guillame de
Poitiers (1071-112), Wather con der Vogel Weide (1170-1230), Paus Gregorius I
(592-604).
sumber:
http://olahh-olahh.blogspot.co.id/2014/02/sejarah-musik-zaman-kuno.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar