Jenis atraksi kesenian ini telah
berkembang pesat sejak abad ke – 16 pada masa keemasan kesultanan Bima.
Hadrah Rebana merupakan jenis atraksi yang telah mendapat pengaruh
ajaran islam. Syair lagu yang dinyanyikan adalah lagu-lagu dalam bahasa
Arab dan biasanya mengandung pesan – pesan rohani. Dengan berbekal 3
buah Rebana dan 6 sampai 12 penari, mereka mendendangkan lagu-lagu
seperti Marhaban dan lain-lain. Hadrah Rebana biasa digelar pada acara
WA’A CO’I (Antar Mahar), Sunatan maupun Khataman Alqur’an. Hingga saat
ini Hadrah Rebana telah berkembang pesat sampai ke seluruh pelosok. Hal
yang menggembirakan adalah Hadrah Rebana ini terus berkembang dan
dikreasi oleh seniman di Bima. Dan banyak sekali karya-karya gerakan dan
lagu-lagu yang mengiringi permainan Hadrah Rebana ini. Berikut jenis –
jenis musik islam :
1. Orkes Gambus

Gambus adalah alat musik petik seperti
mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Paling sedikit gambus dipasangi
3 senar sampai paling banyak 12 senar. Gambus dimainkan sambil diiringi
gendang. Sebuah orkes memakai alat musik utama berupa gambus dinamakan
orkes gambus atau disebut gambus saja. Di TVRI dan RRI, orkes gambus
pernah membawakan acara irama padang pasir.
Orkes gambus mengiringi tari Zapin yang
seluruhnya dibawakan pria untuk tari pergaulan. Lagu yang dibawakan
berirama Timur Tengah. Sedangkan tema liriknya adalah keagamaan. Alat
musiknya terdiri dari biola, gendang, tabla dan seruling. Kini, orkes
gambus menjadi milik orang Betawi dan banyak diundang di pesta sunatan
dan perkawinan. Lirik lagunya berbahasa Arab, isinya bisa doa atau
shalawat. Perintis orkes gambus adalah Syech Albar, bapaknya Ahmad
Albar, dan yang terkenal orkes gambus El-Surayya dari kota Medan
pimpinan Ahmad Baqi.
Video Orkes Gambus
2. Qasidah

Kasidah (qasidah, qasida; bahasa Arab:
“قصيدة”, bahasa Persia: قصیده atau چكامه dibaca: chakameh) adalah bentuk
syair epik kesusastraan Arab yang dinyanyikan. Penyanyi menyanyikan
lirik berisi puji-pujian (dakwah keagamaan dan satire) untuk kaum
muslim.
Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, dimana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan yang hamir menyerupai irama-irama Timur tengah dengan diiringi rebana, yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat dalam bentuk lingkaran yang dilobangi pada bagian tengahnya kemudian di tempat yang dilobangi itu di tempel kulit binatang yang telah dibersihkan bulu-bulunya.
Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, dimana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan yang hamir menyerupai irama-irama Timur tengah dengan diiringi rebana, yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat dalam bentuk lingkaran yang dilobangi pada bagian tengahnya kemudian di tempat yang dilobangi itu di tempel kulit binatang yang telah dibersihkan bulu-bulunya.
Awalnya rebana berfungsi sebagai
instrument dalam menyayikan lagu-lagu keagamaan berupa pujian-pujian
terhadap Allah swt dan rasul-rasul-Nya, salawat, syair-syair Arab, dan
lain lain. Oleh karena itulah ia disebut rebana yang berasal dari kata
rabbana, artinya wahai Tuhan kami (suatu doa dan pujian terhadap Tuhan)
Lagu kasidah modern liriknya juga dibuat dalam bahasa Indonesia selain Arab. Grup kasidah modern membawa seorang penyanyi bintang yang dibantu paduan suara wanita. Alat musik yang dimainkan adalah rebana dan mandolin, disertai alat-alat modern, misalnya: biola, gitar listrik, keyboard dan flute. Perintis kasidah modern adalah grup Nasida Ria dari Semarang yang semuanya perempuan. Lagu yang top yakni Perdamaian dari Nasida Ria. Di tahun 1970-an, Bimbo, Koes Plus dan AKA mengedarkan album kasidah modern.
Lagu kasidah modern liriknya juga dibuat dalam bahasa Indonesia selain Arab. Grup kasidah modern membawa seorang penyanyi bintang yang dibantu paduan suara wanita. Alat musik yang dimainkan adalah rebana dan mandolin, disertai alat-alat modern, misalnya: biola, gitar listrik, keyboard dan flute. Perintis kasidah modern adalah grup Nasida Ria dari Semarang yang semuanya perempuan. Lagu yang top yakni Perdamaian dari Nasida Ria. Di tahun 1970-an, Bimbo, Koes Plus dan AKA mengedarkan album kasidah modern.
Video Qasidah
3. Nasyid

Adalah salah satu seni Islam dalam bidang
seni suara.Biasanya merupakan nyanyian yang bercorak Islam dan
mengandungi kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang
sejenisnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela dengan hanya
diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak ulama Islam yang
melarang penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi.
Sejarah
Nasyid dipercaya sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad.Syair thola’al badru ‘alaina (yang artinya telah muncul rembulan di tengah kami)yang kini kerap dinyanyikan oleh tim qosidah dan majelis ta’lim, adalah syair yang dinyanyikan kaum muslimin saat menyambut kedatangan Rasulullah SAW ketika pertama kali hijrah ke Madinah. Nasyid kemudian berkembang seiring dengan situasi dan kondisi saat itu. Misalnya nasyid di Timur Tengah yang banyak mengumandangkan pesan jihad maupun perlawanan terhadap imperialisme Israel lebih banyak dipengaruhi oleh situasi politik yang ada saat itu.
Nasyid di Indonesia
Nasyid mulai masuk ke Indonesia sekitar era tahun 80-an. Perkembangannya pada awalnya dipelopori oleh aktivis-aktivis kajian Islam yang mulai tumbuh di kampus-kampus pada masa itu. Pada awalnya yang dinyanyikan adalah syair-syair asli berbahasa Arab. Namun akhirnya berkembang dengan adanya nasyid berbahasa Indonesia dan dengan tema yang semakin luas (tidak hanya tema syahid dan jihad). Biasanya nasyid dinyanyikan dalam pernikahan, maupun perayaan hari besar umat Islam.
http://id.wikipedia.org/wiki/musik_islami
Sejarah
Nasyid dipercaya sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad.Syair thola’al badru ‘alaina (yang artinya telah muncul rembulan di tengah kami)yang kini kerap dinyanyikan oleh tim qosidah dan majelis ta’lim, adalah syair yang dinyanyikan kaum muslimin saat menyambut kedatangan Rasulullah SAW ketika pertama kali hijrah ke Madinah. Nasyid kemudian berkembang seiring dengan situasi dan kondisi saat itu. Misalnya nasyid di Timur Tengah yang banyak mengumandangkan pesan jihad maupun perlawanan terhadap imperialisme Israel lebih banyak dipengaruhi oleh situasi politik yang ada saat itu.
Nasyid di Indonesia
Nasyid mulai masuk ke Indonesia sekitar era tahun 80-an. Perkembangannya pada awalnya dipelopori oleh aktivis-aktivis kajian Islam yang mulai tumbuh di kampus-kampus pada masa itu. Pada awalnya yang dinyanyikan adalah syair-syair asli berbahasa Arab. Namun akhirnya berkembang dengan adanya nasyid berbahasa Indonesia dan dengan tema yang semakin luas (tidak hanya tema syahid dan jihad). Biasanya nasyid dinyanyikan dalam pernikahan, maupun perayaan hari besar umat Islam.
http://id.wikipedia.org/wiki/musik_islami
Video Nasyid
4. Marawis

Salah satu jenis musik berlatar
Islam-Arab yang hingga kini masih popular adalah Marawis. Jenis musik
ini dibawa ke Indonesia oleh para pedagang dan ulama yang berasal dari
Yaman beberapa abad yang lalu. Disebut Marawis karena musik dan tarian
ini menggunakan alat musik khas mirip kendang yang disebut Marawis. Alat
musik tetabuhan lainnya yang digunakan adalah hajir atau gendang besar,
dumbuk (sejenis gendang yang berbentuk seperti dandang), tamborin, dan
ditambah lagi dua potong kayu bulat berdiameter sekira 10 cm.
Dalam seni marawis terdapat tiga nada
yang berbeda, yakni zafin, sarah, dan zaife. Zafin merupakan nada yang
sering digunakan untuk lagu-lagu pujian kepada Nabi Muhammad saw. Tempo
nada yang satu ini lebih lambat dan tidak terlalu mengentak.
Kini, zafin tak hanya digunakan untuk
mengiringi lagu-lagu pujian, tapi juga digunakan untuk mendendangkan
lagu-lagu Melayu. Sedangkan, nada sarah dan zaife digunakan untuk irama
yang mengentak dan membangkitkan semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar