Dari sebagian besar musik yang ada, kita dapat
mengelompokkan berdasarkan jenis lagunya seperti berikut ini :
1. Musik Anak-Anak
Musik ini
memiliki bentuk yang sederhana dan kalimat yang digunakan tidak terlalu
panjang. Temanya disesuaikan dengan jiwa anak-anak yang masih polos. Bahasanya
sederhana dan mudah ditangkap, serta jumlah melodi penyusun lagu tidak lebih
dari 10 nada. Jarak nada dari yang
paling tinggi ke yang paling rendah tidak terlalu tebar.
Isi lagu
anak-anak harus bersifat mendidik kearah yang pofitif. Misalnya mengagungkan
nama Tuhan, cinta tanah air, sayang orang tua, dan lingkungan.
2. Musik Daerah
Lagu-lagu
daerah biasanya dinyanyikan saat Upacara adat dan perhelatan lainnya.
Kebanyakan lagu daerah digunakan sebagai sarana hiburan masyarakat dan dekat
dengan rakyat jelata. Bentuk dan pola melodi yang sederhana memungkinkan masyarakat
setempat untuk menguasainya.
3. Musik Perjuangan
Melalui
lagu perjuangan, sebuah bangsa dapat menanamkan rasa nasionalisme dan
patriotisme. Irama lagu perjuangan biasanya penuh semangat, bahkan tidak jarang
ditutup dengan akhir yang semarak (masquilin
ending). Lagu perjuangan mengagungkan kebesaran bangsa dalam upaya mencapai
kemerdekaan dan kemakmuran.
4. Musik Keroncong
Banyak ahli
yang berpendapat bahwa musik keroncong merupakan peninggalan bangsa Portugis,
namun pada kenyataannya instrumen musik keroncong tidak dapat ditemukan di
negeri portugis.
5. Musik Stambul
Merupakan
variasi dari musik keroncong, berasal dari kata Istambul atau Konstatinopel,
ibukota Negara Turki. Musik ini muncul sekitar abad ke-20. Saat itu muncul
rombongan kesenian keliling kota, mereka mementaskan dengan cerita yang diambil
dari kisah seribu satu malam. Labat laun nama sandiwara keliling ini populer
dengan nama Sandiwara Stambul. Lagu
yang mereka ciptakan untuk kepentingan pentas berjumlah 8 dan diberi nama Stambul I sampai Stambul VIII
6. Musik Campursari
Campursari
merupakan akulturasi dari keroncong dan gamelan jawa yang telah berkembang
sejak tahun 1970-an. Bentuk pertama campursari pada masa itu masih berupa
langgam dari bentuk keroncong yang digubah oleh S.Dharmanto dengan menambahkan
unsur saron.
Komponis
Campursari antara lain adalah Manthous, Jujuk Eksa dan Didi Kempot.
7. Musik Populer
Mengandung
dua makna. Pertama, musik yang sedang disenangi oleh masyarakat pada masa
tertentu. Yang kedua, jenis lagu yang disajikan dengan mengutamakan teknik
penyajian dan kebebasan dalam menggunakan ritme dan jenis instrumen, bukan
karena bentuk, pola, maupun komposisi lagu.
8. Musik Seriosa
Musik
ini merujuk pada teknik pengungkapan lagu secara sungguh-sungguh, bukan pada
bentuk atau komposisi lagu. Dalam musik seriosa, penyanyi harus mampu
mengungkapkan lagu secara serius. Penyanyi harus melakukan interpretasi secara
tepat agar mampu mendekati kemauan sang komponis dan luluh kedalam lagu
tersebut sehingga ia mampu menjadi subjek/pelaku lagu tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar